Senin, 31 Januari 2011

Thermal Powerplant

Powerplant
Pembangkit listrik tenaga thermal telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Metode konvensional untuk pembangkit tenaga dan penyediaan untuk pelanggan adalah suatu pemborosan karena sekitar sepertiga dari energi utama yang dimasukkan kedalam pembangkit uap benar-benar dibuat untuk pemakai dalam bentuk listrik.
Sumber kerugian utama dalam proses konversi adalah panas yang dilepaskan meligkupi air atau udara dalam kaitannya dengan batasan siklus termodinamika untuk pembangkitan tenaga. Lebih lanjut juga sekitar 10-15% hilang diakibatkan dari pendistribusian energi listrik tersebut. Di dalam pembangkitan Cogeneration, produksi listrik dilakukan on site, sehingga beban penggunaan jaringan dapat dikurangi dan kerugian jalur transmisi dapat dieliminasi.
Cogeneration atau Combined Heat an Power adalah salah satu contoh pembangkit yang berasal dari dua bentuk penggunan energy yang berbeda. Energy mekanik dan energy thermal, dimana keduanya berasal dari sumber energy yang sama. Energy mekanik dapat digunakan untuk penggerak alternator dalam menghasilkan listrik, rotating equipment seperti motor, kompresor dan pompa. Sedangkan energy thermal dapat digunakan secara langsung untuk proses.
…..wait ’till continue writing

Steam Drum

Mei 20, 2009
oleh malikhizbullah
The mixture of steam and water is separated in the steam drum. This may include mechanical devices to assist in removing entrained water from the steam. Steam from the drum may be heated further in some boilers to generate superheated steam. Usually the feedwater is added to the steam drum. Chemical feed for internal boiler water treatment also may be added to the steam drum. The continuous blowdown is the discharge of the boiler water to maintain the required operating condition in the boiler. In some cases the blowdown will be discharged to a flash drum where lower pressure steam is recovered (possibly for use in the deaerator).
Boiler Drum

Blowdown

Februari 25, 2009
oleh malikhizbullah
Jika air dididihkan dan dihasilkan steam, padatan terlarut yang terdapat dalam air akan tinggal di boiler. Jika banyak padatan terdapat dalam air umpan, padatan tersebut akan terpekatkan dan akhirnya akan mencapai suatu tingkat dimana kelarutannya dalam air akan terlampaui dan akan mengendap dari larutan. Diatas tingkat konsenrasi tertentu, padatan tersebut mendorong terbentuknya busa dan menyebabkan terbawanya air ke steam. Endapan juga mengakibatkan terbentunya kerak di bagian dalam boiler, mengakibatan pemanasan setempat menjadi berlebih dan akhirnya menyebabkan kegagalan pada pipa boiler.
Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat konsentrasi padatan dalam suspensi dan yang terlarut dalam air yang dididihkan. Hal ini dicapai oleh proses yang disebut ‘blowing down’, dimana sejumlah tertentu volume air dikeluarkan dan secara otomatis diganti dengan air umpan – dengan demikian akan tercapai tingkat optimum total padatan terlarut (TDS) dalam air boiler dan membuang padatan yang sudah rata keluar dari larutan dan yang cenderung tinggal pada permukaan boiler. Blowdown penting untuk melindungi permukaan penukar panas pada boiler. Walau demikian, Blowdown dapat menjadi sumber kehilangan panas yang cukup berarti, jika dilakukan secara tidak benar.

Stasiun Gilingan Pabrik Gula

Desember 2, 2008
oleh malikhizbullah
Stasiun gilingan di pabrik gula sangatlah berperan penting, karena di stasiun gilingan itulah kadar gula yang berada di dalam batang tebu harus dikeluarkan atau dilarutkan secara maksimal untuk mendapatkan gula sebanyak-banyaknya dan juga kehilangan kristal gula yang seminimal mungkin. Karena kerusakan sukrosa akibat terjadinya inversi banyak terjadi pada nira gilingan atau pada nira dengan brix rendah. Oleh karenanya akan menimbulkan penurunan rendemen dan menaikkan kandungan non sukrosa yang akan menimbulkan gangguan proses dan kapasitas pabrik.
Tahapan kegiatan proses yang ada dalam stasiun gilingan meliputi:
1. Pembongkaran tebu
Pekerjaan pembongkaran tebu dilakukan dengan alat yang ada (Cane Unloading Crane) untuk memindahkan tebu dari truk/lori ke meja tebu atau krepyak tebu, kemudian di proses di alat kerja pendahuluan sebelum diperah niranya.
2. Pekerjaan pendahuluan (cane preparation)
Tujuan utama dari pekerjaan pendahuluan adalah membantu meningkatkan pemerahan nira (ekstraksi) dengan cara merusak struktur tebu sehingga sel-sel penyimpan gula dalam tebu terbuka, yang dilakukan secara mekanis. Tebu yang semula berbentuk lonjoran akan terpotong-potong dan tersayat kecil-kecil seperti sabut.
3. Pemerahan nira (ekstraksi)
Pemeran nira dilakukan dengan menggunakan alat gilingan untuk memerah sebanyak-banyaknya nira dari sabut tebu dan menekan sekecil-kecilnya gula yang terikut dalam ampas.

Ampas Tebu (Baggase)

Oktober 31, 2008
oleh malikhizbullah
Untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar ketel, maka kandungan uap air dalam bagase tidak boleh lebih dari 50%. Kandungan sabut (fibre) dalam tebu pada umumnya sekitar 12-15%, sehingga kandungan bagase dalam tebu sekitar 24-30% berat tebu.
Bulk density bagase menurut Tromp:
10-15 lb/cu.ft = 160.2 – 240.3 kg/m3 pada kondisi yang halus
5-7.5 lb/cu.ft = 80.1 – 120.2 kg/m3 pada kondisi yang kasar
Densitas ini tergantung dari adanya kandungan air di dalamnya. Pada bagase dengan kondisi kandungan uap air sebesar 48% persen mempunyai nilai rata-rata bulk density:
d = 12.5 lb/cu.ft = 200.2 kg/m3 pada kondisi yang halus
d = 7.5 lb/cu.ft = 120.2 kg/m3 pada kondisi yang kasar Read more…

Methods of Determining Boiler Efficiency

Oktober 27, 2008
oleh malikhizbullah
The thermal efficiency of steam generators can be usually determined using the following two methods.That is:
Input-output method
Here, the efficiency is determined as the ratio of heat absorbed by the working fluids (water and steam) to the heat input (chemical heat plus heat credits added to the steam generator).
Heat loss method
The heat loss method requires the determination of all accountable heat losses, heat credits and the heat in the fuel. The efficiency is then equal to 100 minus the ratio of the sum of all heat losses to the sum of heat in the fuel plus heat credits.
It is recommended that the major heat losses also be determined when using this method. Read more…

Superheater

Oktober 7, 2008
oleh malikhizbullah
Superheaters are heat exchangers placed in the path of hot gases. They are generally located in any suitable free space in the neighborhood of the boiler tubes. They receive the saturated or slightly wet steam coming from the boiler drum and deliver it in a superheated state the general steam main of the factory. They are generally formed of tubes of small diameter, all of the same shape with several bends, interposed between two. The transfer of heat from the gases to the steam is predominantly by convection; thus this section of the superheater usually is referred to as a convection superheater.


Co-Firing

September 25, 2008
oleh malikhizbullah

Co-firing merupakan proses pembakaran langsung dengan mengkombinasikan bahan bakar antara batubara dengan biomassa untuk menghasilkan energy. Cara ini dilakukan untuk menurunkan emisi yang dikeluarkan oleh batubara sehingga menurunkan dampak pemanasan global yang sedang marak di perdebatkan. Selain menurunkan emisi, kombinasi antara batubara dengan biomassa, seperti penelitian yang dilakukan oleh National Energy Laboratory (NREL) menunjukan bahwa kombinasi ini dapat meningkatkan efisiensi turbin hingga 33 % – 37%. Beberapa keuntungan yang diasilkan dari kombinasi batubara dan biomassa yaitu: menurunkan sulphur dioksida yang dapat menyebabkn hujan asam, kabut, dan polusi ozon. Disamping itu, karbon dioksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran akan menurun. Berikut ini contoh skema Boiler dengan bahan bakar ampas dan batubara:  

Boiler Efficiency

September 25, 2008
oleh malikhizbullah
Disarikan dari BEI Vol. G Station Operation & Maintenance
Pengertian dari effisiensi boiler adalah seberapa besar kemampuan boiler merubah nilai energi kimia bahan bakar, baik itu bahan bakar padat (solid), cair (liquid) maupun gas. Terdapat dua pendekatan dari effisiensi boiler, yaitu :
1. Methoda Langsung (Dirrect Method)
Pendekatan ini merupakan pendekatan model lama (mulai jarang dipergunakan sejak 1950-an). Pendekatan ini mendapatkan nilai effisiensi dengan mengukur jumlah panas yang terdapat pada uap, dan membandingkan dengan jumlah panas yang diberikan bahan bakar.
Keunggulan methode ini :
· Perhitungan lebih mudah. Dari aspek uap, dengan melihat indikator parameter uap (Flow, Temp. & Press), kemudian dilihar pada tabel uap, bisa dilihat nilai kalor uap. Sedangkan dari aspek bahan bakar, cukup melihat data nilai kalor netto per massa bahan bakar (LHV) dan mengalikan dengan jumlah massa bahan bakar, akan bisa mendapatkan nilai potensi kalor bahan bakar.
· Tidak membutuhkan alat ukur yang rumit, cukup memanfaatkan alat ukur yang terpasang pada boiler.
Kelemahan methode ini :
· Nilai kesalahan (error) cukup besar, dimana ketelitian alat ukur (instrumentasi) sangat mempengaruhi hasil pengukuran.
· Tidak mengetahui sumber komponen losses (kerugian) boiler, sehingga tidak dapat melakukan langkah-langkah untuk mengurangi losses boiler.
2. Methoda tak Langsung (inDirrect Method)
Pendekatan ini mendapatkan nilai effisiensi dengan mengukur jumlah potensial panas bahan bakar (LHV) dan menguranginya dengan losses yang terdapat pada boiler. Read more…

Power Generation Pabrik Gula

September 11, 2008
oleh malikhizbullah
Boiler sebagai sumber utama penghasil energi untuk pembangkit listrik yang menyuplai seluruh kebutuhan daya listrik dalam pabrik sekaligus sebagai sumber energi pemanas untuk memasak gula di bagian proses. Dalam melakukan kerjanya, boiler membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk memanaskan air. Panas disuplai dari bagian yang disebut dengan furnace. Sementara furnace akan membuang gas hasil pembakaran yang mengandung banyak debu mengingat bahan bakar yang digunakan adalah bagasse (ampas tebu).
Bagasse adalah ampas tebu yang sudah diekstrak gulanya pada bagian gilingan dan merupakan salah satu limbah padat dari pabrik gula yang dikirim ke bagian boiler untuk dijadikan bahan bakar. Penggunaan bagasse sebagai bahan bakar pada boiler adalah sangat umum digunakan pada pabrik-pabrik gula yang berbahan baku tebu. Read more…

Economizer

September 10, 2008
oleh malikhizbullah
Pada sistem pembangkit tenaga uap (steam power plant), salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi tersebut adalah dengan melengkapi unit heat exchanger. Salah satunya yaitu menggunakan peralatan pesawat pemanas air pengisi ketel yang biasa disebut ekonomizer. Ekonomizer merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan air pengisi ketel (feed water) sebelum masuk drum ketel dengan memanfaatkan panas yang terkandung dalam gas buang. Karena prosentase terbesar kehilangan energi pada ketel secara umum ada pada gas buang cerobong. Diharapkan air masuk ketel yang menerima transfer panas dari gas buang menjadi lebih panas sehingga pembentukan uap lebih cepat. Pemasangan heat exchanger ini akan membantu meningkatkan efisiensi ketel. Akibatnya pemanfaatan ampas akan berlangsung lebih efisien dan pemakaian bahan bakar suplesi dapat dihindari sehingga biaya produksi dapat ditekan.

Deaerator

September 2, 2008
oleh malikhizbullah

Deaerator merupakan salah satu komponen di dalam instalasi suatu Pembangkit Tenaga Uap. Fungsi dari peralatan ini adalah untuk mengurangi kandungan oksigen di dalam air sebelum air dimasukkan ke dalam sistem ketel uap serta sebagai tangki penyimpan air untuk mensuplai kebutuhan air ketel. Proses deaerasi dilakukan dengan memanfaatkan sebagian uap sebelum masuk turbin uap untuk dipakai sebagai pemanas air yang masuk ke dalam deaerator.  


Deaerator
Deaerator






Teknologi Pembakaran Batubara

September 2, 2008
oleh malikhizbullah
Teknologi pembakaran batubara dapat dikatagorikan dalam 3 sistem, yaitu pulverized firing (PF), fixed bed (FxB) dan fluidized bed combustion (FBC), dimana secara singkat operasionalnya sebagai berikut: 
1.  Sistem PF adalah pembakaran batubara dalam bentuk bubuk yang diinjeksikan bersama udara kedalam ruang bakar. Pada sistem ini terjadi waktu tinggal yang sangat pendek, sesuai untuk batubara dengan karakteristik tertentu dan untuk kestabilan lidah api perlu suhu dapur yang tinggi (diatas 1200 oC), sehingga untuk pencegahan polusi atau emisi diperlukan peralatan tambahan berupa DeSOx dan DeNOx serta penangkap debu. 
2.  Sistem FxB adalah pembakaran unggun, butiran atau bungkahan batubara dalam keadaan statis (tertumpuk) diatas grate dan udara bakar primer dihembuskan dari arah bawah. Disini suhu pembakaran sulit dikontrol, selain sulit untuk batubara dengan sifat caking atau yang memiliki kandungan tertinggi.  
3.  Sistem FBC adalah pengembangan dari sistem fix bed, disini proses pembakaran berlangsung berdasarkan pada prinsip-prinsip fluidisasi dengan menggunakan media pasir silikat. Udara bakar primer didistribusikan melalui nozzle pada plenum dengan tekanan hingga 1500 mmH2O untuk melawan gaya berat dari bahan bakar. Sehingga proses pengeringan, penyalaan dan pembakaran lanjut dari butiran bahan bakar sepenuhnya akan berlangsung tersuspensi (melayang) diruang bakar (freebord). Pada sistem FBC suhu pembakaran berlangsung dibawah 900 OC, sehingga emisi SOx dan NOx rendah, kontak bahan bakar dan udara terjamin homogen, turbolensi dapat berlangsung stabil, excess air menjadi rendah dan dapat digunakan berbagai jenis bahan bakar. Sistem FBC ini telah digunakan di beberapa ketel stasiun pembangkit listrik (power plant) yang menggunakan bahan bakar batu bara berbentuk butiran.

Boiler dan Pemakaian Uap di Pabrik Gula

Agustus 22, 2008
oleh malikhizbullah
PG memerlukan tenaga dalam jumlah relatif besar untuk penggerak utama. Tenaga tersebut diperlukan terutama dalam bentuk listrik untuk motor penggerak peralatan dan uap tekanan menengah hingga tinggi untuk turbin uap dan mesin uap. Untuk proses produksi gula dibutuhkan energi uap dalam jumlah besar. Dalam sistem cogeneration penggunaan energi uap yang pertama adalah untuk penggrak mekanik melalui mesin atau turbin uap, bersamaan dihasilkan uap bekas untuk proses pemanasan, penguapan dan kristalisasi. Dalam pabrik banyak peralatan seperti pompa, blower, kompresor, centrifugal (low and high grate), conveyor, feeder, vibrator dan mixer yang digerakkan oleh elektro motor. Untuk pabrik yang efisien, melalui turbin generator dalam sistem cogeneration seluruh kebutuhan tenaga uap dan listrik dapat dipenuhi melalui pembakaran ampas pada boiler.
Untuk mengolah nira tebu menjadi gula kristal juga diperlukan energi panas dalam bentuk uap dengan jumlah besar. Panas tersebut dimanfaatkan melalui kondensasi uap bekas pada pipa-pipa penukar panas. Secara detil prosesnya sebagaimana pada peralatan pemanas nira, evaporator dan pan masak.

Boiler Corrosion

Agustus 21, 2008
oleh malikhizbullah
Air adalah unsur penting dalam pembangkitan uap. Kondisi air yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan juga memperpanjang usia boiler. Perawatan air pada boiler dapat menjamin keselamatan dan operasional yang handal. Tanpa perawatan yang tepat maka permasalahan akan terjadi dan akan merusak boiler.
Secara umum permasalahan pada perawatan air pada boiler ada dua macam yaitu berhubungan dengan endapan dan korosi. Karena keduanya saling berinteraksi dan keadaan ini biasa terjadi pada boiler. Endapan dapat menyebabkan korosi dan korosi dapat menyebabkan adanya endapan.
Salah satu permasalahan yang banyak terjadi pada endapan adalah munculnya kerak pada boiler. Hal ini terjadi apabila silica, calcium dan magnesium ikut bergabung pada air pengisi boiler. Sehingga akan terjadi reaksi antara bahan atau unsur kimia tersebut dengan material logam pada boiler tube dan akan menghasilkan kerak yang keras. Akibatnya akan mengurangi transfer panas dan akan menurunkan efisiensi pada boiler.

POTENSI ENERGI AMPAS TEBU

Agustus 19, 2008
oleh malikhizbullah
Kebutuhan energi di PG dapat dipenuhi oleh sebagian ampas dari gilingan akhir. Sebagai bahan bakar ketel jumlah ampas dari stasiun gilingan adalah sekitar 30 % berat tebu dengan kadar air sekitar 50 %. Berdasarkan bahan kering, ampas tebu adalah terdiri dari unsur C (carbon) 47 %, H (Hydrogen) 6,5 %, O (Oxygen) 44 % dan Ash (abu) 2,5 %. Menurut rumus Pritzelwitz (Hugot, 1986) tiap kilogram ampas dengan kandungan gula sekitar 2,5 % akan memiliki kalor sebesar 1825 kkal. Nilai bakar tersebut akan meningkat dengan menurunnya kadar air dan gula dalam ampas. Dengan penerapan teknologi pengeringan ampas yang memanfaatkan energi panas dari gas buang cerobong ketel, dimana kadar air ampas turun menjadi 40 % akan dapat meningkatkan nilai bakar per kg ampas hingga 2305 kkal. Sehingga untuk bahan bakar ketel di PG dapat meningkatkan produksi uap sekitar 10 %. Sehingga untuk pemanfaatan energi ampas secara optimal, teknologi pengeringan tersebut telah banyak diandalkan oleh banyak PG di luar negeri (Furiness. 1976; Fraser. 1979; Maranhao. 1980; Miller. 1977; Abilio. and Paul. 1987).
Kelebihan ampas dapat membawa masalah bagi PG, ampas bersifat bulky (meruah) sehingga untuk menyimpannya purlu area luas. Ampas mudah terbakar karena didalamnya terkandung air, gula, serat dan mikroba, sehingga bila tertumpuk akan terfermentasi dan melepaskan panas. Terjadinya kasus kebakaran ampas di beberapa PG diduga akibat proses tersebut. Beberapa PG mencoba mengatasi kelebihan ampas dengan membakarnya secara berlebihan (inefisien). Dengan cara tersebut nampaknya memang bisa mengurangi jumlah ampas, namun resikonya adalah beban dust collector, polusi udara dan terjadinya erosi pada bagian bagian ketel atau perpipaan akan meningkat yang menyebabkan umur ketel menurun. Untuk itu usaha-usaha pemanfaatan ampas tebu lebih lanjut perlu dilakukan. Sejalan dengan terus meningkatnya kebutuhan gula nasional, produksi tebu giling akan terus dipacu sehingga akan meningkatkan kelebihan ampas. Dengan bahan bakar dari ampas tebu, PG mempunyai peluang yang besar untuk menghasilkan tenaga listrik. Dibanding dari sumber energi listrik yang lain, kontinyuitas tenaga listrik dari ampas dapat lebih terjamin karena ampas bersifat terbaharui (renewable), dan harganya akan menjadi lebih murah . Sementara bahan bakar dari fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara akan semakin langka dan mahal.

PERKEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI COGENERATION DI PABRIK GULA

Agustus 19, 2008
oleh malikhizbullah
ABSTRAK
Melalui sistem cogeneration kebutuhan energi di pabrik gula (PG) dapat dipenuhi oleh sebagian ampas dari stasiun gilingan akhir. Pada awalnya cogeneration di PG adalah merupakan rangkaian ketel tekanan 8 kg/Cm2 dengan mesin uap yang hanya menghasilkan tenaga sekitar 30 kW/ton tebu per jam. Kemudian sebelum tahun 1970 – an, digunakannya ketel tekanan 20 kg/Cm2, suhu 325 oC dengan turbin uap dapat dihasilkan tenaga sekitar 55 kW/ton tebu per jam. Sehingga untuk PG dengan peralatan proses yang lebih efisien dapat diperoleh kelebihan ampas hingga diatas 21 % yang dapat dijual sebagai bahan baku industri. Berikut mulai krisis energi tahun 1970 – an, PG khususnya di beberapa negara yang tidak memiliki sumber bahan bakar fosil dengan dorongan pemerintah telah sekaligus menjadi unit pembangkit tenaga untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Yaitu digunakan ketel bertekanan tinggi 45 kg/Cm2, suhu uap 450 oC dengan turbin kondensasi ekstraksi ganda dapat dihasilkan tenaga hingga sekitar 115 kW/ton tebu per jam. Sehingga di PG terdapat kelebihan tenaga listrik sekitar 65 kW/ton tebu per jam yang dapat dijual melalui jaringan pemerintah.
Di Indonesia penyediaan listrik oleh PLN masih belum ada yang bersumber dari pemanfaatan energi biomasa hasil pertanian atau perkebunan. Untuk pertimbangan sejauhmana pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Melalui penerapan cogeneration bertekanan tinggi dalam tulisan ini secara empiris dikemukakan bahwa untuk PG-PG besar kapasitas 6.000 – 10.000 ton tebu per hari yang ada di Sumatera selatan akan mempunyai potensi terhadap penyediaan listrik antara 16 – 27 MW. Sehingga dengan lama giling sekitar 180 hari akan dapat diperoleh kelebihan tenaga listrik antara 69.120 – 116.640 MWh, apabila tarif listrik per kW Rp 400 maka tenaga listrik tersebut akan bernilai antara Rp 27,65 – 46,66 milyard.
Kata kunci: Ampas, cogeneration, efisiensi, pabrik gula, energi listrik, kelestarian lingkungan.

ABSTRACT
By cogeneration system, power requirement in sugar factory (SF) can be fulfilled by a part of last mill bagasse. At the beginning cogeneration system in SF was combination of boiler pressure 8 kg/Cm2 with steam engine that could only produce power around 30 kW/ton of cane per hour. Furthermore before the year of 1970, with boiler pressure 20 kg/Cm2 , steam temperature 325 oC and steam turbine could produce power around 55 kW/ton of cane per hour. So, for SF with efficient processing equipment, surplus bagasse could be produce more than 21 % and could be sell as industrial raw material. Enegy crisis on 1970 motivated SF in some countries that did not have fosil energy reserve to produced and provided electricity. The use of Boiler high pressure 45 kg/Cm2, steam temperature 450 oC with double extraction condensing turbine could produce power around 115 kW/ton of cane per hour. Here SF could sell surplus of electricity around 65 kW/ton of cane per hour to the grid.
In Indonesia electricity supplied by PLN have not been used biomass energy of agriculture and plantation waste. To consider the importace to keep environment preservasi and increasing farmer prosperity. Apply high pressure cogeneration in this paper empirically showed that the big SF capacity of 6.000 to 10.000 TCD (ton of cane per day) in south Sumatra have potency for electricity surplus between 16 to 27 MW. So in milling seaseon of 180 days, its will be generated around 69.120 to 116.640 MWh, if tariff of electricity per kWh Rp 400 the value will be around Rp 27,65 to 46,66 billions.
Keywords: Bagasse, cogeneration, efficiency, sugar factory,electricity, environment preservasi
Muhammad Saechu
PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN GULA INDONESIA



Minggu, 30 Januari 2011

PT.Melianature Indonesia


 
 
 
"Adorable for everyone"
 
Human Growth Hormon (Hormon Pertumbuhan Manusia): Hormon Protein yang dihasilkan oleh : KELENJAR PITUITARY.
 
Hormon Pertumbuhan Manusia akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Pada umur 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Faktor-faktor yang membuat proses penuaan manusia jauh lebih cepat dari yang seharusnya adalah factor pola hidup yang tidak sehat.
 
 
   
 
 
 
 
 
 
PENGURANGAN VOLUME HORMON PERTUMBUHAN
 
Sistem metabolisme tubuh menurun serta gejala penuaan: daya ingat menurun, warna rambut berubah, kerutan-kerutan, stamina tidak prima, mudah lelah, sangat rentan terhadap penyakit, daya seksual menurun.
 
KEGUNAAN MELIA BIYANG
 
Ramuan alami yang berfungsi untuk merangsang Kelenjar Pituitary agar terus memproduksi Hormon Pertumbuhan, sehingga terjadi perbaikan system metabolisme tubuh, regenerasi sel, maka akan terjadi Pembalikan Usia Biologis serta juga meningkatkan aktivitas seksual serta stamina, dan juga meningkatkan kekebalan tubuh.
 
KANDUNGAN MELIA BIYANG
 
  1. Kolustrum (susu awal)
  2. Vitamin B Kompleks
  3. Asam Amino
  4. Calsium

Wapres Canangkan Gerakan Menuju Pangan Jajanan Sehat

Wapres Canangkan Gerakan Menuju Pangan Jajanan Sehat

Wapres Canangkan Gerakan Menuju Pangan Jajanan Sehat
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Boediono mencanangkan Gerakan Menuju Pangan Jajanan Sehat Anak Sekolah dan pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal.
Pencanangan dilakukan di Kantor Wapres, Jakarta, Senin, yang dihadiri Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.
Wapres mengatakan, kesehatan generasi mendatang merupakan hal penting yang harus diperhatikan mengingat hal itu berdampak bagi kelangsungan bangsa yang lebih baik.
"Masalah jajanan anak sekolah tampaknya hanya masalah kecil, namun dampaknya besar terhadap kelangsungan bangsa yang lebih baik di masa depan," katanya.
Boediono mengemukakan, risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat jajanan yang tidak aman, tidak bermutu berdampak jangka panjang terhadap pembentukan generasi bangsa yang lebih baik.
"Karena itu, sangat penting untuk menjadikan gerakan jajanan anak sekolah yang aman, bergizi dan bermutu, sebagai gerakan bersama seluruh komponen bangsa," kata Wapres.
Apalagi, tambah dia, masih terdapat 40 hingga 44 persen jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi standar kesehatan.
"Ini angka yang besar sekali, dan sebagian besar terjadi di kota-kota besar dan sangat riskan jika dibiarkan," ujar Wapres.
Selain masalah jajanan sekolah yang aman, bermutu dan bergizi bagi anak-anak penting juga keamanan obat dan makanan bagi seluruh masyarakat.
"Ini masalah serius yang harus dicermati semua pihak, seluruh instansi dan komponen masyarakat untuk pengawasannya makanan dan obat ilegal dan palsu," katanya.

Habibie, Toreh Sejarah Baru Rapat Dengar Pendapat di DPR

Habibie, Toreh Sejarah Baru Rapat Dengar Pendapat di DPR

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Mantan Presiden BJ Habibie membuat sejarah sebagai mantan presiden pertama yang hadir dalam rapat komisi-komisi di DPR. Habibie hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR pada Senin (31/1).
Rapat tersebut membahas soal pengembangan dan pemanfaatan industri strategis untuk pertahanan. Habibie tiba di gedung DPR pada pukul 10.15 WIB.
Habibie datang bersama beberapa stafnya, termasuk putranya Ilham Habibie. Mereka disambut oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq. Setelah membuka rapat, Mahfudz mengatakan, "Hari ini merupakan hari yang membahagiakan kita semua, mungkin dalam sejarah komisi-komisi di DPR RI baru pertama kali mantan presiden bisa hadir di rapat komisi," kata Mahfudz.
Sebelum Mahfudz membuka rapat, pimpinan DPR Priyo Budi Santoso memberikan kata pengantar. Menurut Priyo, rapat komisi jarang dihadiri oleh pimpinan DPR. Namun, kali ini Priyo memberikan kata pengantar sebelum rapat komisi karena kehadiran Habibie. Priyo mengatakan, Habibie merupakan tokoh nasional dan Bapak Bangsa, sehingga kehadirannya bisa membawa manfaat bagi DPR.

Sidang Ariel Peterpan

Sebelum Sidang Vonis, Ariel Dipeluk Luna

Sebelum Sidang Vonis, Ariel Dipeluk Luna
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Luna Maya, artis yang juga kekasih terdakwa perkara video porno, Nazriel Irham atau Ariel Peterpan, tampak hadir memberikan dukungan berupa pelukan terhadap sang kekasih di sel tahanan sementara Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Senin (31/1).
Luna Maya yang mengenakan kaos berwarna putih dan kaca mata hitam, memeluk erat bahu sang kekasih saat hendak meninggalkan sel tahanan sementara. Ia ditemani oleh Camelia Malik, Ahmad Albar dan Imel.
Luna Maya keluar sel tahanan sementara sekitar pukul 07.45 WIB dan langsung dicegat para wartawan, Namun seperti biasa Luna enggan diwawancara.

Jumat, 28 Januari 2011

Pengolahan Air dan Sanitasi

TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Mentri Negara Riset dan Teknologi
TTG - PENGELOLAAN AIR DAN SANITASI
PENGELOLAAN SAMPAH
  1. PENDAHULUAN
    Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
    Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;
    1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
    2. Tidak mengotori permukaan tanah.
    3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
    4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
    5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
    6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
    7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
    Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
    Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan gas.

    1. Pengelolaan air limbah kakus I.
    2. Pengelolaan air limbah kakus II.
    3. Pengelolaan air limbah cucian.
    4. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci
    5. Pengelolaan sampah
    6. Pengelolaan limbah industri rumah tangga.
    7. Pengelolaan air limbah rumah tangga I
    8. Pengelolaan air limbah rumah tangga II
    9. Pengelolaan air limbah
  2. URAIAN SINGKAT
    Bak sampah dapat dipakai untuk membuang kotoran seperti daun, plastik, kertas. Pembakaran kotoran dari sampah untuk bak yang dibuat dari kayu diambil dahulu lalu dibakar di tempat. Sampah kompleks perumahan biasanya diambil dengan gerobak sampah/truk sampah dan dibuang ke tempat lain.
  3. BAHAN
    1. Bak batu bata
    2. Bak dari kayu
    3. Tutup bisa dari seng/kayu
    4. Batu bata
    5. Pasir
    6. Semen
    7. Paku
    8. Lem
  4. PERALATAN
    1. Gergaji
    2. Cetok
    3. Pukul besi (Palu)
    4. Parang
    5. Skop
    6. Pasak
  5. PEMBUATAN
    Dibuat bak, bisa dari kayu bekas/batu bata atau bisa juga dari porselin. Bak dari kayu lebih sederhana tetapi kotoran tidak dapat dibakar, karena bak akan terbakar. Bak yang dari batubata, kotorannya bisa dibakar. Agar supaya kayu bawah tidak terkena rayap dapat dibuatkan kaki. Begitu pula pada bak batu bata, agar mudah memindahkan bak. Cara pembuatan bak ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
     
    Gambar 1. Bak Sampah
  6. PENGGUNAAN
    Untuk membuang kotoan sampah seperti kertas, daun, dsb
  7. PEMELIHARAAN
    1. Bak kayu perlu di cat
    2. Setelah penuh diambil terus dibakar
    3. Jangan membuang yang berbau busuk seperti bangkai, dsb.
  8. KEUNTUNGAN
    Kayu mudah didapatkan dan dapat juga dari kayu bekas dan lebih praktis biayanya tidak mahal. Untuk bak batu bata juga praktis langsung dapat dibakar
    di tempat.
  9. KERUGIAN
    Untuk bak dari kayu cepat rusak karena kena air hujan, panas. Untuk bak batu bata apabila dibakar dapat mengganggu lingkungan sekitarnya karena
    asapnya.
    Catatan lain-lain :
    Perlu seringkali dikontrol apa ada yang rusak atau tidak.
  10. DAFTAR PUSTAKA
    Pembuatan Bak Sampah. Jakarta : Direktorat Perummahan, Ditjen Cipta Karya-Departemen Pekerjaan Umum.
  11. INFORMASI LEBIH LANJUT
    1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan – LIPI; Jl. Cisitu Sangkuriang No. 1 – Bandung 40134 - INDONESIA; Tel.+62 22 250 3052, 250 4826, 250 4832, 250 4833; Fax. +62 22 250 3050
    2. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI; Sasana Widya Sarwono, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12710, INDONESIA.
Sumber : Buku Panduan Air dan Sanitasi, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, Jakarta, 1991.

Rabu, 26 Januari 2011

job vacancy

Saturday, January 8, 2011

chevron

Headquartered in San Ramon, California USA and conducting business in 180 countries. Chevron is engaged in every aspect of the oil and natural gas industry, including exploration and production, refining, marketing and transportation, chemicals manufacturing and sales, and power generation.

In Indonesia, Chevron is working in partnership with BPMIGAS (Executive Agency for Upstream Oil and Gas Business Activities) for its exploration & production business and Pertamina for the geothermal and power business and has long been recognized as significant oil and gas producer and geothermal and power provider

Why work with Chevron?

* Global Scope of operations promotes global careers
* Competitive total remuneration program : pay, bonus program and flexible benefits
* 125 years of history yet strong future growth
* State of the art technology
* World class experts
* Large queque of exciting projects
* Reputation for solid busines results
* Strong ethics
* Diversity is a core value

To sustain profitable growth and build the organizational capability, Chevron in Indonesia is now searching for experienced Indonesian nationals who posses relevant educational background, technical, and behavior competencies to join the company in the following opportunities :


Drilling & Completion Engineer (DC-EXP/DW-JKT) Jakarta
Qualification :

* Minimum S1 Degree Petroleum Engineer, Mechanical Engineer or Chemical Engineer (S2/Master Degree will be an advantage), GPA min. 2,75
* Have relevant experiences or significant involvement in the supervision or planning development of drilling & completion rig operations. Minimum 7 years experience in Offshore drilling and completions operations are required, and deepwater advatageous.
* Has a broad level of technical and/or operational proficiency demonstrated from experience and work assignments in multiple operational areas. Has a good understanding of and uses knowledge of related disciplines. Must have understnading of well control. Well developed project management skills . Skilled in application of Value Based Well Objectives and life cycle designs.
* Proceeds on own initiative and judgment. Receives little direct guidance and/or assistance on projects to which assigned including those deemed very difficult and/or complex in nature. Completed work on critical items is reviewed for attainment of objectives.
* Familiar with procurement process of supplies and services needed to support drilling programs. Must be able to manage drilling and completion related contracts from conception through operations and review with focus on continous improvement.
* Strongly proactive in most areas of expertise. Active in look backs, lessons learnt, and Best Practice shares. Offers ideas for solutions to more complex problems. Clearly communicates and represents D&C positions to multi-functional teams.
* Diligently direct and analyze results of job assignments using both internal and external metics, familiar with investigate job effectiveness. Considers the total cost of ownership rather than cheapest price.
* Demonstrate financial acumen, capital stewardship, differentiate performance, reward, recognize, and uses consequences.
* Provide work direction and serve as a mentor to less experienced engineers, DSM/WSM’s, and technologists. Capable of providing formal technical engineering in particular area of expertise.

Drilling & Completion Engineer (DC-EXP/KLO-BPN) Balikpapan, Kaltim
Responsibilities :

* Responsible for preparing drilling programs, well designs, directional planning, cost estimates, cost control, performance monitoring, continuous improvement, RUMS and MOC process, and contractor management program among others.
* Keeping abreast of emerging new Technologies and bringing them forth for incorporation into drilling design and operations is also a key component of this job.
* Works with shelf asset teams to optimize the drilling design and practices.
* Works with respective third party service contractors as appropriate to achieve drilling design goals.

Qualification :

* Min S1 Degree in Petroleum Engineering, Mechanical Engineering, Chemical Engineering, Electrical Engineering or Mining Engineering, with min GPA 2,75
* Minimum 6 years experiences in Drilling Engineering and Completion.
* Has good understanding of the drilling practices and design such as directional well planning, well control, hydraulics, solids control, and drilling fluids.
* Capable of developing procedures i.e. directional, primary cementing, casing design, and wellheads.
* Good communication skills and some experience of completion/workover operations is a must.
* Capable and have experienced using of Drilling Engineering Aplication Software is a plus.

Operations Assurance Representative (OPS-EXP/SLO-DRI) Duri - Riau
Qualification :

* Minimal S1 degree in Mechanical Engineering, Chemical Engineering or Electrical Engineering (S2/Master degree will be an advantage) with min. GPA 2,75
* Technical Proficiency related to education background and current/previous experiences:
1. Fluent with PFD, P&ID, and process control.
2. Capable in materials and energy balances calculation.
3. Familiar with process equipment design (piping, pump, vessel, tank, heat exchangers, etc.).
4. Experienced and fluent with process simulation and tools (Hysys and Pipephase).
5. Familiar with the engineering design related ASME, API, and ANSI codes and standards.
6. Has experience and understand in project management.
* Team player and relationship builder for personal results, personal and unit’s benefit
* Strong communications skills – orally and writing including presentation skills
* Computer literacy (Office applications)
* Proactive in taking initiative to prevent and resolve issues
* Good understanding of health, safety, and environmental laws and regulations
* At least 5 years experience in Oil and Gas Industry

Construction Representative (FE-EXP/SLO-DRI)
Responsibilities :
Coordinate the execution of engineering construction projects, inspections, Oil and Gas Facilities repairs, controlling field work execution, resources (people, equipment, tools and materials), cost and schedule, ensuring safety and quality of work and reporting

Qualification :

* Min. D3 in Mechanical Engineering, Electrical Engineering, Civil Engineering or Structural Engineering, with GPA min. 2,75
* Experience in oil and Gas Production Operations and surface facilities
* Have knowledge of process flow diagram, construction practices for oil and gas projects, capable to conduct independent verification with minimal guidance and ensure the compliance to construction procedures and guidelines.
* Strong communications skill
* Computer literacy
* Good understanding of health, safety, and environmental laws and regulations
* At least 4 years experience in Oil and Gas Industry

Technician Mechanical (OPS-EXP/SLO-DRI)
Qualification :

* Min. D3 in Mechanical Engineering, Energy Conversion, Metalurgy, with GPA min. 2,75
* Minimum 5 years in mechanical technician of oil and gas company
* Technical Proficiency related to education background and current / previous experiences:
1. Able to comprehend P&ID.
2. Familiar with safe work requirements in facilities related to flammable substance.
3. Familiar with and skillful in required work process, procedures and safety precautions of centrifugal pump and centrifugal pumps maintenance and repair
4. Familiar with parts and components of centrifugal and PD pumps, and skillful in spare part / material planning and management
5. Familiar with ANSI requirements of piping system connected to pumps
* Team player and relationship builder for personal results, personal and unit’s benefit
* Have good English and strong communications skills – both written and spoken
* Computer literacy (Ms-Office applications)
* Proactive and effective hard-work behavior in taking initiative to prevent and resolve issues
* Fully commit and comply with health, safety, and environmental laws and regulations
* Demonstrating integrity, diversity awareness and open-mind behaviors

For more information and how to apply, Please directly go into our website at click here:

10 makanan penggemuk badan

10 Makanan yang Buat GEMUIK
VIVAnews - Banyak orang menganggap, konsumsi junk food sebagai penyebab terbesar kegemukan. Namun tahukah Anda, makanan sehat yang sering disantap pun dapat membuat pinggang melar.
Bagi yang sedang menjalani diet, mulai sekarang perhatikan makanan Anda agar diet yang dijalani tidak sia-sia. Berikut daftar makanan menyehatkan yang dapat membuat bobot tubuh melambung.
1. Sushi
Hati-hati buat penggila sushi. Sayuran dan rumput laut memang tercatat sebagai makanan rendah kalori, namun campuran krim keju atau mayonnaise, seafood membuat satu roll sushi memiliki kadar sekitar 500-600 kalori.
Kecap yang sering kita makan bersama dengan sushi pun dapat membuat bobot bertambah, karena kandungan sodiumnya membuat Anda ingin terus minum dan makan.
2. Buah yang dikeringkan
Buah yang dikeringkan ternyata memiliki kalori lebih banyak dibandingkan buah segar. Hal ini dikarenakan buar-buahan yang dikeringkan telah mengalami proses pengeringan yang menjadikannya lebih padat.
Contohnya, anggur segar memiliki 60 kalori per gelas, sedangkan kismis memiliki 460 kalori. Perlu Anda tahu, tak sedikit juga buah kering yang menggunakan gula tambahan sehingga jumlah kalorinya bisa lebih tinggi.
3. Granola
Menu sarapan sehat yang terdiri dari kacang dan gandum ini ternyata memiliki kalori sebesar 500 per mangkoknya. Heran? Ternyata penggunaan minyak yang membuatnya renyah membuat makanan ini memiliki jumlah kalori tinggi. Lebih baik memilih sereal lain dengan nutrisi yang sama namun sedikit minyak dan sugar.
4. Kopi susu
Biasanya Anda akan mencampurkan susu pada kopi hitam. Namun, ternyata hal ini adalah cara yang salah untuk mendapatkan kalsium. Jika  meminum 2-3 cangkir kopi susu per hari maka Anda akan mendapatkan 200 kalori atau lebih sama seperti mendapatkan kalori dari potongan besar butter yang berlemak tinggi.
5. Teh dalam kemasan
Banyak teh kemasan memakai gula atau madu sebagai pemanis. Satu botol teh ternyata memiliki hampir 200 kalori sama dengan satu botol soda.
6. Rengginang
Jika memakan rengginang, pasti Anda tidak akan bisa berhenti sampai habis. Makanan ini sebenarnya rendah lemak dan kalori, namun kandungan serat dan proteinnya sangat rendah. Bahkan keinginan untuk memakannya terus menerus yang menyebabkan substansi-subtansinya meningkat dalam tubuh Anda.
7. Burger sayuran
Tentu tidak memakai daging sapi pada burger memang dapat mengurangi kalori. Namun, tanpa daging pun Anda bisa mendapatkan 1000 kalori dari satu burger karena keju, bentuk roti yang besar, saus, dan mayonaise yang membuatnya memiliki kadar kalori tinggi.
8. Jus buah
Siapa menyangka jus buah dapat membuat tubuh gemuk? Ternyata segelas jus kemasan bercitarasa jeruk atau apel memiliki 55 gram karbohidrat sama dengan satu potong roti. Dan kebanyakan jus yang beredar di pasaran mengandung sampai 12 sendok gula penuh.
9. Salad
Tidak ada yang lebih baik daripada sayuran yang tidak dicampur bumbu apapun. Penambahan keju, kacang, saus salad membuatnya kaya akan kalori bahkan lebih tinggi dari pasta.
10. Tahu
Anda akan mendapatkan sodium, kalori, lemak jenuh, dan bahkan gula dalam hidangan tahu. Namun, tahu bukan makanan yang akan membuat gemuk, namun cara mengolahnya yang bisa membuat kandungan kalori dalam makanan berbahan tahu menjadi tinggi.

Bagian dan cara kerja PLTU

Bagian dan Cara Kerja PLTU

1. Boiler/Ketel Uap

PLTU Paiton, Jawa Timur
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :
1. Turbine & Generator 4. Ash Handling System
2. Boiler (Steam Generator) 5. Flue Gas System
3. Coal Handling System 6. Balance of Plant
Turbine & generator bisa dibilang sebagai the heart of the plant, karena dari bagian inilah energi listrik dihasilkan. Generator yang berputar dengan kecepatan tetap, menghasilkan energi listrik yang disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya didistribusikan ke konsumen.
Steam turbine (turbin uap) yang berfungsi untuk memutar generator, terdiri dari HP (high-pressure) turbine, IP (intermediate-pressure) turbine dan LP (low-pressure) turbine. Turbine & generator memiliki beberapa peralatan pendukung, yaitu lubricating oil system dan generator cooling system.
Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine. Boiler terbagi menjadi beberapa sub system, yaitu :
    - Boiler house steel structure
    - Pressure parts
    - Coal system
    - Air system
    - Boiler cleaning system

Boiler (Steam Generator)
Sesuai dengan namanya, boiler house steel structure adalah bangunan struktur rangka baja, di mana di dalamnya terpasang semua peralatan steam generator. Bangunan rangka baja ini tingginya antara 50 m (PLTU kapasitas 65 MW) hingga 100 m (PLTU kapasitas 600 MW).
Pressure part system adalah bagian utama dari steam generator. Bagian inilah yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur antara 500 - 600 derajat C.
Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house), sementara steam drum ada di bagian depan roof area.
Dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran batu bara di furnace area (combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensi ketel uap dapat ditingkatkan.
Akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalam steam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipa downcomers. Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena panas, naik menuju water wall upper header melalui tube-tube water wall panel. Kemudian dari waterwall upper header air dikembalikan ke steam drum melalui riser pipes.
Jadi akibat panas pembakaran batu bara air mengalami sirkulasi terus menerus. Sirkulasi ini menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadi uap.
Pada PLTU berkapasitas besar, sirkulasi tersebut dibantu oleh Boiler water Circulating Pump yang terpasang pada pipa downcomers bagian bawah. Sirkulasi yang lebih cepat akan menyebabkan kecepatan perubahan air menjadi uap juga lebih besar.
Di dalam steam drum terdapat separator yang berfungsi untuk memisahkan uap dari air. Uap yang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum disalurkan ke roof steam inlet header yang terhubung ke boiler roof panel. Boiler roof panel ini yang membawa uap ke belakang menuju backpass panel.
dari backpass panel, uap disalurkan ke Low Temperature Superheater (LTS) yang ada di dalam backpass area, di atas economizer elements. dari LTS uap disalurkan ke Intermediate Temperature Superheaters (ITS). Selanjutnya melalui pipa superheater-desuperheater, uap dibawa ke High Temperature Superheater (HTS) elements untuk menjalani proses pemanasan terakhir menjadi superheated steam.
ITS dan HTS elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakaran batu bara) bagian atas. Beberapa boiler manufacturers memberikan nama yang berbeda kepada LT, IT dan HT superheater.
Dari High Temperature Superheater outlet header, superheated steam dengan temperature 500-600 derajat C dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa main steam.
Pada PLTU berkapasitas kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke Low Pressure Turbine dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU berkapasitas besar, setelah memutar HP turbine uap tersebut dibawa kembali ke boiler melalui pipa cold reheat.
Di dalam boiler uap tersebut mengalami pemanasan kembali di dalam Reheater elements. Reheater elements ini biasanya terletak di antara furnace area dan backpass area.
Setelah mengalami pemanasan kembali, reheated steam disalurkan ke Intermediate Pressure Turbine melalui pipa Hot Reheat. Setelah memutar Intermediate dan Low Pressure Turbine, baru uap keluar ke condenser.

2.Sistem Pembakaran, Aliran Udara dan Gas Buang


Pembakaran pulverized-coal dengan tangential burners yang dipasang pada empat sudut combustion chamber
Coal & combustion system dalam PLTU terdiri dari coal silo, coal feeder, pulverizer, coal pipes dan combustion burner. Dari coal storage batu bara diangkut dengan belt conveyor menuju boiler house dan disimpan di dalam coal silo. Dalam bangunan PLTU, coal silo lokasinya ada di antara boiler house dan Turbine-Generator building.
Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batu bara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga berbentuk serbuk (pulverized coal). Penggilingan batu bara menjadi serbuk dilakukan pulverizer yang dikenal juga dengan nama bowl-mill. Disebut demikian karena di dalamnya terdapat mangkuk (bowl) tempat batu bara ditumbuk dengan grinder.
Pemasukan batu bara dari coal silo ke pulverizer diatur dengan coal feeder, sehingga jumlah batu bara yang masuk ke pulverizer bisa diatur dari control room.
Batubara yang sudah digiling menjadi serbuk ditiup dengan udara panas (primary air) dari pulverizer menuju combustion burner melalui pipa-pipa coal piping.
Pada saat start-up, pembakaran tidak langsung dilakukan dengan batu bara, tetapi mempergunakan bahan bakar minyak. Baru setelah beban mencapai 10%-15% batu bara pelan-pelan mulai masuk menggantikan minyak. Maka selain coal piping, burner juga terhubung dengan oil pipe, atomizing air dan scavanging air pipe yang berfungsi untuk mensuplai BBM.
Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu didukung dengan sistem suplai udara dan sitem pembuangan gas sisa pembakaran yang baik. Tugas ini dilakukan oleh Air and Flue Gas System.
Air and Flue Gas System terdiri dari Primary Air (PA) Fans, Forced Draft (FD) Fans, Induced Draft (ID) Fans, Air Heater, Primary Air Ducts, Secondary Air Ducts dan Flue Gas Ducts.
Udara yang akan disuplai ke ruang pembakaran dipanaskan terlebih dahulu agar tercapai efisiensi pembakaran yang baik. Pemanasan tersebut dilakukan oleh Air Heater dengan cara konduksi dengan memanfaatkan panas dari gas buang sisa pembakaran di dalam furnace.
Ada 2 type Air Heater yang banyak dipakai di PLTU. Yang pertama air heater type tubular, banyak dipakai di PLTU yang berkapasitas kecil. Sedangkan air heater type rotary lebih dipilih untuk PLTU kapasitas besar.
Primary Air Fans berfungsi untuk menghasilkan primary air yang diperlukan untuk mendorong batu bara serbuk dari pulverizer ke burner. Forced Draft Fans berfungsi untuk menghasilkan secondary air untuk mensuplai udara ke ruang pembakaran. Sedangkan Induced Draft Fans berfungsi untuk menyedot gas sisa pembakaran dari combustion chamber untuk dikeluarkan ke cerobong asap.



Primary & Secondary Air Duct system (warna biru)
Flue Gas system adalah bagian yang sangat penting untuk menjaga agar PLTU tidak menyebabkan polusi berlebihan kepada lingkungan. Bagian dari flue gas system yang umum terdapat di semua PLTU adalah Electrostatic Precipitator (EP).
Electrostatic Precipitator adalah alat penangkap debu batu bara. Sebelum dilepas ke udara bebas, gas buang sisa pembakaran batu bara terlebih dahulu melewati electrostatic precipitator untuk dikurangi semaksimal mungkin kandungan debunya. Bagian utama dari EP ini adalah housing (casing), internal parts yang terdiri dari discharge electrode, collecting plates dan hammering system, dan ash hoppers yang terletak di bagian bawah untuk menampung abu.
Pada beberapa PLTU modern ada lagi satu peralatan pengendali polusi yang terpasang antara EP dan cerobong asap. Alat tersebut adalah Flue Gas Desulphurization (FGD) plant. Sesuai dengan namanya FGD berfungsi untuk mengurangi kadar sulphur dari gas buang. Kadar sulphur yang tinggi dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya hujan asam yang berbahaya bagi lingkungan.
Bagian terakhir dari flue gas system adalah stack/chimney/cerobong asap yang berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran.

3.Condenser, Feedwater, Watertreatment dan Cooling Tower



Pembakaran batu bara di dalam furnace meninggalkan sisa berupa abu batu bara. Abu tersebut menempel pada elemen-elemen superheater dan permukaan water wall panel. Lapisan abu yang semakin tebal akan mengurangi efisiensi pembakaran.
Oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan secara rutin dengan mempergunakan alat yang bernama sootblower. Pembersihan elemen-elemen superheaters mempergunakan steam sootblower, sedangkan water sootblower dipergunakan untuk membersihkan water wall panel.
Coal and Ash Handling adalah bagian tak terpisahkan dari PLTU. Peralatan paling dominan dari coal handling system ini adalah belt conveyor. Conveyor tersebut berfungsi untuk mengangkut batu bara dari unloader port ke coal storage yard, dan dari storage yard ke boiler house.
Sementara dalam ash handling system, pengangkutan debu batu bara dilakukan melalui sistem perpipaan dibantu dengan udara bertekanan. Bisa juga dilakukan secara manual menggunakan dump truck.
System terakhir dari PLTU yang akan saya tulis adalah Balance of Plant. Balance of Plant ini terdiri dari beberapa sub sistem, di mana yang paling penting adalah =
-  Condenser system
-  Feedwater system
-  Water Treatment Plant
-  Cooling Tower
Setelah selesai memutar turbine, uap dibuang ke condenser yang posisinya tepat berada di bawah LP Turbine. Di dalam condenser uap tersebut diubah menjadi air untuk dipompakan kembali ke dalam boiler.
Condenser memerlukan air pendingin untk mengubah uap menjadi air. Beberapa PLTU memanfaatkan air laut sebagai pendingin condenser, sementara PLTU yang lain mempergunakan cooling tower untuk mendinginkan air condenser yang diputar terus menerus dalam sistem tertutup (closed loop).
Condenser system terdiri dari beberapa peralatan utama, yaitu condenser itu sendiri, condenser tube cleaning system, condenser vaccum system dan condensate pump. Condenser vaccum system berfungsi untuk menjaga agar tekanan di dalam condenser selalu lebih kecil dari tekanan atmosfer. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan plant efficiency dari PLTU.
Water Treatment plant berfungsi untuk memproduksi semua kebutuhan air bagi operasional PLTU. Pada dasarnya ada 2 jenis air yang dibutuhkan PLTU. Yang pertama adalah demineralized water (demin water) untuk mensuplai boiler dalam memproduksi uap penggerak turbin. Disebut demineralized water karena air tersebut sudah dihilangkan kandungan mineralnya.
Yang kedua adalah raw water yang diperlukan untuk pendingin (cooling water) bagi mesin-mesin PLTU dan untuk dipergunakan sebagai service water.
Secara umum water treatment system PLTU terdiri dari desalination plant untuk memproses air laut atau air payau menjadi raw water, demineralized plant untuk memproduksi demin water dan tanki-tanki atau kolam penyimpanan air.
Sebagaimana saya tulis di muka, uap yang meninggalkan turbin masuk ke condenser untuk diubah kembali menjadi air. Air tersebut dipompa kembali masuk ke boiler untuk diproses menjadi superheated steam yang siap memutar turbin.
Jadi di sini terjadi closed-loop system. Air dan uap diolah terus menerus dalam sistem tertutup untuk menggerakkan turbin uap (steam turbine). Meskipun demikian tetap ada air atau uap yang hilang sebagai system loses dalam proses tersebut. Maka selama PLTU beroperasi selalu diperlukan penambahan demin water baru secara kontinyu.
Air yang dipompa masuk kembali ke dalam boiler biasa dikenal dengan nama boiler feedwater. Sistem yang mensuplai feedwater ini terdiri dari beberapa peralatan utama, yaitu :
-Feedwater pumps
-Feedwater tank yang dilengkapi dengan deaerator tank
-Feedwater heaters
Feedwater tank berfungsi untuk menampung feedwater sebelum dipompa masuk ke boiler oleh feedwater pumps. Pada PLTU berkapasitas kecil, pompa feedwater digerakkan oleh motor listrik, sedangkan pada PLTU berkapasitas besar mempergunakan turbin uap mini.
Untuk meningkatkan efisiensi PLTU, sebelum dipompa masuk ke boiler, feedwater harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu tertentu. Pemanasan tersebut dilakukan dengan heater (heat exchanger), yang berlangsung secara konduksi dengan memanfaatkan uap panas yang diambil (diektraksi) dari turbin. Jadi selain diteruskan ke condenser, ada sejumlah kecil uap dari turbin yang diambil untuk memanaskan feedwater heater.